Menikmati Indahnya Suasana Sore di Taman Kali Progo

Land MarkTaman Kali Progo ( https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJkUyOcdGYyCSvQtKGXc_Ny8vbzESlcoj_nxJF9BOZykPy1X9u2TsZXB4luPBuyG0cWnRm0Oo2epYMUmiyjadyGjJv7smkpXvbA7G6g6uDbePkb4tvqSIGD4-oMa4sUw3jtBtYLzoEWV07/s1600/Taman+Kali+Progo.jpg )

     Kali Progo selalu menjadi tempat penuh kisah kelam masa perjuangan rakyat Temanggung untuk bebas dari genggaman penjajahan masa itu, masa sebelum Indonesia merdeka. Hingga akhirnya oleh pemerintah Kabupaten Temanggung disulap menjadi sebuah taman rekreasi keluarga berlatar belakang Kali Progo dan segala peninggalan sisa zaman Kolonial bernama Taman Kali Progo. Sebelum menjadi sebuah taman, tempat tersebut dulunya merupakan pasar hewan yang akhirnya dipindahkan dan tempat tersebut dijadikan sebuah taman.


     Terletak di pinggiran kota Temanggung, Kali Progo merupakan tempat bersejarah yang menjadi saksi bisu pembantaian para pejuang Indonesia oleh pasukan Belanda, yang disiksa dan dibuang di bawah jembatan. Berada pada jalan utama menuju Kota Magelang dan Yogyakarta inilah wisata baru juga sebagai rest area bagi para pemudik dari luar kota berada. Bagi yang melintasi sempatkan untuk menikmati suasana alam Kali Progo atau Sungai Progo yang terkenal di kalangan wisatawan pecinta olahraga arung jeram. Taman wisata Kali Progo Temanggung tak begitu luas namun terletak sangat strategis di pinggiran sungai kali Progo. Di belakang taman bagian atas terdapat peninggalan jalur kereta api tua yang tak berfungsi lagi. Jalur kereta tersebut kini banyak di gunakan para muda mudi untuk tempat mengambil gambar. Taman Kali Progo juga menyediakan tempat parkir khusus sepeda motor. Dan bagi para penggemar sepeda santai, taman Kali progo bisa jadi pilihan yang tepat untuk mengisi waktu di sore hari. Para pecinta memancing juga bisa lagsung menuju ke lokasi Kali Progo untuk memancing di sunga. Pada beberapa kegiata, taman Kali Progo juga sebagai tempat berbagai even yang cocok untuk family recreation

Sejarah dan Kisah Pilu Kali Progo 
 


     350 Tahun lamanya Negara Indonesia dijajah oleh Belanda. Banyak sisa-sisa sejarah yang tertinggal di negeri ini. Salah satu tempat bersejarah ini adalah Jembatan Kali Progo di Kranggan, Temanggung. Jembatan ini merupakan tempat pembantaian masal, baik masyarakat sipil maupun non-sipil di Temanggung oleh penjajah Belanda.
     Pembantaian masal ini terjadi ketika agresi militer II pada tahun 1949. Kurang lebih 1200an orang dibunuh secara masal di tempat ini. Mereka diikat tangan dan ditutup matanya, lalu para tentara Belanda dengan keji  menembak dan bahkan ada yang dipenggal kepalanya. Mayat-mayat merekapun diarahkan langsung ke Sungai  Progo sehingga langsung terjatuh ke sungai saat pembantaian. Bahkan sungai tersebut sempat berubah warna menjadi merah dikarenakan banyaknya darah dari para korban pembantaian kejam itu.

     Untuk mengenang kejadian tersebut, maka pemerintah Kabupaten Temanggung membangun “Monumen Bambu Runcing” atau biasa disebut “Monumen Bambang Sugeng”. Monumen ini terletak di sebelah komplek makam pahlawan Mayjend TNI Bambang Sugeng. Mayjend TNI Bambang Sugeng sendiri adalah pahlawan yang berusaha melawan Belanda. Dia juga merupakan orang yang mengibarkan Bendera Merah Putih di Alun-alun Temanggung saat kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Saat ini semua peninggalan tersebut menjadi satu kawasan Taman Kali Progo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tersembunyinya Pohon Raksasa Walitis di Hutan Rasamala

Pikatan Water Park, Pemandian Yang Tak Pernah Membosankan